Q & A (INTERIOR)

Sejak memposting ‘Cerita Tentang Desain Interior’, saya jadi menerima banyak sekali pertanyaan tentang Desain Interior. Ada yang lewat komentar blog, e-mail, direct message Instagram, atau chat Facebook. Saya juga kaget dengan banyaknya pertanyaan yang masuk (terutama dari calon mahasiswa yang ingin mengenal Desain Interior). Kaget dan cemas juga karena siapalah saya ini kok bisa-bisanya sok ngasih saran ke mereka. Semoga gak ada yang tersesat ya setelah menerima informasi dari saya.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering sekali saya terima:

Q: Dulu kuliah Desain Interior di mana? Dan kenapa milih kampus itu?
A: Di Desain Interior Itenas, Bandung. Saya pilih ke sana karena akreditasinya A.

Q: Masuk Desain Interior harus bisa gambar gak?
A: Biasanya beberapa universitas mengadakan tes gambar sebagai salah satu syarat masuk. Tapi gak perlu terlalu khawatir harus jago sekali menggambar, nanti bisa sama-sama belajar.

Q: Masuk Desain Interior harus jurusan IPA atau IPS?
A: Kalau yang ini sepertinya tergantung universitas. Ada universitas yang gak melihat jurusan IPA/IPS (sebagian besar karena menyaring mahasiswa lewat tes keterampilan gambar). Tapi setahu saya, jurusan desain rasanya hampir gak ada ketentuan harus dari jurusan IPA/IPS. Mohon dikoreksi kalau ternyata salah.

Q: Kuliah Desain Interior butuh apa saja?
A: Di semester awal butuh alat gambar manual standar seperti pensil, pensil warna, dll. Di semester tengah dan akhir butuh komputer atau laptop yang spesifikasinya mumpuni dan kuat. Dan yang paling penting: tekad.

Q: Software apa saja yang biasa dipakai?
A: ArchiCad (zaman kuliah), AutoCad 2D & 3D, SketchUp, Artlantis. Lebih bagus lagi kalau bisa menguasai 3ds Max dan software-software desain lain.

Q: Biasanya perusahaan butuh desainer yang bagaimana?
A: Mereka biasa melihat portofolio desain kita. Menguasai banyak software desain tentu lebih bagus dan membuka lebih banyak kesempatan kerja.

Q: Susah nggak cari kerja?
A: Susah, kalau minim persiapan dan gak bisa mengukur kapasitas diri sendiri. Mudah, kalau tahu jelas tujuan dan kemampuan diri sendiri. Cari kerja itu susah mudahnya relatif sekali, banyak faktor penentu lain seperti kesempatan dan koneksi.

Q: Susah nggak cari klien?
A: Susah susah gampang. Intinya, perluas pertemanan dan koneksi. Jangan pilih-pilih kerjaan, jangan banyak gengsi. Berawal dari kerjaan yang kecil, kerjaan yang besar berdatangan.

Q: Enak jadi freelancer atau desainer kantoran?
A: Enak atau nggak enak ini relatif sekali. Freelancer enak kalau sudah banyak koneksi. Yang paling penting, jadi freelancer atau desainer kantoran, jaga citra dan nama baik diri sendiri. Jangan banyak ngeluh, jangan menjelek-jelekkan perusahaan atau klien tempat kamu mencari rezeki.

Q: Pesan untuk yang ingin masuk Jurusan Desain Interior?
A: Semangat, jangan takut kurang tidur atau kurang waktu main. Karena memang itu mutlak dan pasti terjadi, jadi ya pasrah dan terus berjuang saja. Yok semangat yok!

Q: Pesan untuk yang baru lulus dari Jurusan Desain Interior?
A: Bikin cv (curriculum vitae) yang lengkap dan rapi. Bikin portofolio bagus yang isinya desainmu. Referensi portofolio yang bagus banyak sekali di internet.

Semoga membantu, ya.

 

©indaharifallah | 2017

6 thoughts on “Q & A (INTERIOR)

  1. Fiqah says:

    Halo kak, sy pengen nanya nih tentang komunikasi…menurut kakak, tips tips apa yang bagus agar dapat koneksi yang banyak? Sya masih SMA dan niatnyaau jadi desainer interior…tp sya ini introvert banget -_-..
    Makasih atas
    perhatiannya

    Like

  2. Fiqah says:

    Halo kak, sy pengen nanya nih tentang komunikasi…menurut kakak, tips tips apa yang bagus agar dapat koneksi yang banyak? Sya masih SMA dan niatnyaau jadi desainer interior…tp sya ini introvert banget -_-..
    Makasih atas
    perhatiannya

    Like

    • indaharifallah says:

      Halo, Fiqah. Mungkin untuk awalnya kamu bisa gabung ke klub-klub tertentu, misalnya klub yang menyangkut hobi kamu. Atau kamu bisa ikut les menggambar (untuk tes masuk Desain Interior), di sana usahain untuk kenalan dengan banyak orang. Kalau nanti kamu sudah kuliah atau kerja, koneksi itu bisa dibangun lebih luas lagi. Bisa dari organisasi, kegiatan-kegiatan kampus, atau saat kamu kerja. Yang penting jangan terlalu takut berkenalan dengan orang baru, ya. 🙂

      Like

    • indaharifallah says:

      Halo. Aduh hahaha saya bukan dari ITS sayang, saya lulusan Itenas. ITS itu kan Institut Teknologi Surabaya ya, kalau Itenas itu Institut Teknologi Nasional. Kalau soal daya tampung (kalau maksud kamu ITS), ya pasti banyak. Kalau Desain Interior di Itenas, waktu zaman saya, daya tampungnya 105 mahasiswa, sekarang kayaknya sudah lebih banyak. 🙂

      Like

Leave a comment